Ashraf Sinclair Meninggal Karena Serangan Jantung, Kebiasaan Tidak Sarapan Di Pagi Hari Jadi Salah Satu Penyebabnya

By Marcel Mariana, Rabu, 19 Februari 2020 | 05:30 WIB
tidak sarapan bisa sebabkan serangan jantung (tribunnews.com)

Selanjutnya, 3% orang pekerja lainnya benar-benar melewatkan sarapan sama sekali atau makan sangat sedikit.

Kelompok ini, "Cenderung memiliki kebiasaan makan yang umumnya tidak sehat dan prevalensi faktor risiko kardiovaskular yang lebih tinggi," tulis studi tersebut.

Orang yang melewatkan sarapan ternyata juga memiliki lingkar pinggang lebih besar, indeks massa tubuh yang tinggi, tekanan darah tinggi, lipid darah dan kadar glukosa puasa yang juga tinggi.

Baca Juga: Pantas Jadi Bahan Utama Sayur Asam, Siapa Sangka Kacang Panjang Bisa Mencegah Diabetes hingga Serangan Jantung

Para periset menggunakan teknologi ultrasound untuk memindai tanda-tanda timbunan lemak di arteri pada orang pekerja yang makan kurang dari 5 % kalori harian yang disarankan saat sarapan pagi.

Dari hasil ultrasound tersebut, ditemukan sebuah bukti awal adanya penyakit jantung.

Dimana rata-rata terjadi penambahan jumlah penumpukan lemak di arteri, dibanding mereka yang secara ruting sarapan berenergi tinggi.

Risiko peningkatan arteri yang mengeras ini di antara orang-orang yang melewatkan sarapan atau makan sedikit untuk memulai hari muncul secara independen dari faktor lain, seperti merokok, kolesterol tinggi, dan aktivitas fisik.

Artikel Berlanjut Setelah Video Di Bawah Ini :