Ashraf Sinclair Meninggal Karena Serangan Jantung, Kebiasaan Tidak Sarapan Di Pagi Hari Jadi Salah Satu Penyebabnya

By Marcel Mariana, Rabu, 19 Februari 2020 | 05:30 WIB
tidak sarapan bisa sebabkan serangan jantung (tribunnews.com)

Ashraf Sinclair Meninggal Karena Serangan Jantung, Kebiasaan Tidak Sarapan Di Pagi Hari Jadi Salah Satu Penyebabnya Loh!

SajianSedap.com - Kabar duka datang dari keluarga Bunga Citra Lestari (BCL).

Suami BCL, Ashraf Sinclair, dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (18/2/2020) pagi hari ini.

Kabar meninggalnya Ashraf Sinclair diungkapkan oleh Manager BCL, Doddy.

Doddy mengatakan, aktor berusia 40 tahun tersebut mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 04.00 WIB.

Baca Juga: Dikenal Jadi Pasangan Paling Romantis, Ashraf Sinclair dan Bunga Citra Lestari Ternyata Pernah Gelar Pesta Pernikahan Sampai 3 Kali!

"Benar (meninggal dunia), tadi pagi," kata Doddy, seperti yang diberitakan Kompas.com, Selasa pagi.

Tahukah anda ternyata Makan pagi penting dilakukan untuk memberikan energi pada tubuh agar otak dapat bekerja lebih optimal dalam menjalani kegiatan seharian.

Namun selain itu, ada manfaat lain sarapan yang jauh lebih penting untuk kesehatan yaitu mengurangi risiko serangan jantung.

Bagaimana bisa?

Tidak Sarapan Berarti Gaya Hidup Tidak Sehat

Orang yang melewatkan waktu makan di pagi hari berpotensi dua kali lipat untuk mengembangkan arteri yang mengeras sehingga menyebabkan penyakit jantung yang mematikan.

Hal ini disimpulkan oleh para periset di Mount Sinai Heart yang dimuat di Journal of American College of Cardiology.

"Mereka yang kerap melewatkan sarapan cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat secara keseluruhan," kata penulis studi, Valentin Fuster yang juga Direktur Mount Sinai Heart serta Pemimpin Redaksi jurnal tersebut.

Baca Juga: Pilih Pemakaman Paling Mewah di Indonesia, Biaya Fantastis Pemakaman Ashraf Sinclair Diungkap Pihak San Diego Hills

Baca Juga: Renggut Nyawa Ashraf Sinclair, Makanan Enak dan Gurih Ini Ternyata Bisa Jadi Penyebab Serangan Jantung!

Dalam studi ini, para periset membuktikan bahwa melewatkan sarapan adalah salah satu kebiasaan buruk yang sebenarnya dapat dihindari untuk mengurangi risiko serangan jantung.

Untuk mendapatkan hasil tersebut, studi ini melibarkan 4.000 pekerja kantor berusia paruh baya di Spanyol yang terus-menerus dipantau selama 6 tahun.

Sekitar satu dari empat orang pekerja, makan sarapan berenergi tinggi yang mencakup 20% atau lebih jumlah keseluruhan asupan kalori harian mereka.

Adapun sebagian besar orang pekerja lainnya, makan sarapan berenergi rendah yang hanya mencakup 5% sampai 20% jumlah keseluruhan asupan kalori harian mereka.

Selanjutnya, 3% orang pekerja lainnya benar-benar melewatkan sarapan sama sekali atau makan sangat sedikit.

Kelompok ini, "Cenderung memiliki kebiasaan makan yang umumnya tidak sehat dan prevalensi faktor risiko kardiovaskular yang lebih tinggi," tulis studi tersebut.

Orang yang melewatkan sarapan ternyata juga memiliki lingkar pinggang lebih besar, indeks massa tubuh yang tinggi, tekanan darah tinggi, lipid darah dan kadar glukosa puasa yang juga tinggi.

Baca Juga: Pantas Jadi Bahan Utama Sayur Asam, Siapa Sangka Kacang Panjang Bisa Mencegah Diabetes hingga Serangan Jantung

Para periset menggunakan teknologi ultrasound untuk memindai tanda-tanda timbunan lemak di arteri pada orang pekerja yang makan kurang dari 5 % kalori harian yang disarankan saat sarapan pagi.

Dari hasil ultrasound tersebut, ditemukan sebuah bukti awal adanya penyakit jantung.

Dimana rata-rata terjadi penambahan jumlah penumpukan lemak di arteri, dibanding mereka yang secara ruting sarapan berenergi tinggi.

Risiko peningkatan arteri yang mengeras ini di antara orang-orang yang melewatkan sarapan atau makan sedikit untuk memulai hari muncul secara independen dari faktor lain, seperti merokok, kolesterol tinggi, dan aktivitas fisik.

Artikel Berlanjut Setelah Video Di Bawah Ini : 

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa sarapan yang sehat dapat membangun kesehatan yang baik.

Hal ini termasuk menurunkan berat badan, diet sehat, dan menurunkan risiko masalah kolesterol, tekanan darah dan diabetes.

Prakash Deedwania seorang Profesor Kedokteran di University of California, San Francisco mengatakan, penelitian ini membuktikan bahwa melewatkan sarapan dapat membahayakan kesehatan seseorang.

Baca Juga: Bisa Picu Serangan Jantung Hingga Hipertensi, Siapa Sangka Ikan Asin Bisa Cegah Osteoporisis!

Hati-Hati Saat Makan Pagi Dengan Menu Ini

 

Makan di pagi hari memang perlu.

Namun tetap harus memperhatikan jenis makanannya.

Banyak orang menganggap sarapan membuat tubuhnya berenergi.

Namun, jika Anda menyantap sarapan tidak sehat bisa bisa membuat kesehatan memburuk ketimbang tidak sarapan.

Sarapan sehat mencakup serat, protein, dan lemak sehat yang memberi Anda energi dan membuat Anda merasa kenyang.

Sebaliknya, sarapan yang tidak sehat dapat membuat Anda merasa lesu, menyebabkan Anda bertambah berat badan dan meningkatkan risiko penyakit kronis.

Inilah 5 makanan terburuk yang bisa Anda makan saat pagi hari.

Baca Juga: Bisa Jadi Obat Penangkal Serangan Jantung, Hal Istimewa ini Langsung Dirasakan Tubuh Jika Rutin Makan Cabai 4 Kali dalam Seminggu

1. Sarapan sereal

Banyak orang berpikir sereal sarapan adalah pilihan yang bergizi untuk anak-anak dan orang dewasa.

Produk sereal sering mengklaim sebagai makanan kesehatan seperti mengandung biji-bijian.

 

 

Banyak orang berpikir sereal sarapan adalah pilihan yang bergizi untuk anak-anak dan orang dewasa.

Produk sereal sering mengklaim sebagai makanan kesehatan seperti mengandung biji-bijian.

Label juga menunjukkan bahwa sereal adalah sumber nutrisi yang baik seperti vitamin A dan zat besi.

Pada kenyataannya, sereal ini sangat diproses dan hanya mengandung sedikit biji-bijian utuh. Selain itu, nutrisi ditambahkan secara artifisial dalam proses fortifikasi.

Satu studi menemukan bahwa anak-anak kerap mengonsumsi sereal untuk sarapan menyebabkan sakit seperti anak-anak yang tidak mengonsumsi sereal.

Sereal sarapan pagi kebanyakan mengandung biji-bijian dan gula olahan (tidak utuh).

Faktanya, gula biasanya ada di deretan pertama atau kedua dalam daftar bahan. Semakin tinggi dalam daftar, semakin besar jumlahnya.

Baca Juga: Berita Terpopuler Hari ini, Dari Sule Ungkap Firasat Sebelum Kepergian Lina Sampai Makanan Penyebab Serangan Jantung

Laporan 2011 oleh Kelompok Kerja Lingkungan (EWG) meneliti beberapa sereal sarapan paling populer yang dikonsumsi oleh anak-anak.

Dalam satu porsi saji sereal sering mengandung lebih dari 3 kue cokelat.

Bahkan pilihan sereal "bergizi", seperti granola yang mengandung gandum, seringkali sarat gula.

Asupan gula tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kondisi kesehatan kronis lainnya.

2. Panekuk dan wafel

Pancake dan wafel adalah pilihan populer untuk sarapan akhir pekan di rumah atau di restoran.

Pancake dan wafel mengandung tepung, telur, gula, dan susu. Mereka dimasak agak berbeda, namun, untuk mencapai bentuk dan tekstur yang berbeda.

Meskipun mereka memiliki lebih banyak protein daripada beberapa item sarapan, pancake dan wafel sangat tinggi dalam tepung olahan.

Banyak peneliti percaya bahwa biji-bijian olahan seperti tepung gandum berkontribusi terhadap resistensi insulin dan obesitas.

Baca Juga: Makanan Penyebab Darah Tinggi, Waspada 8 Makanan Lezat yang Bisa Sebabkan Darah Tinggi Hingga Berujung Serangan Jantung!

Selain itu, pancake dan wafel biasanya atasnya diberi sirup pancake, mengandung sirup jagung fruktosa tinggi.

Sirup jagung fruktosa tinggi dapat menyebabkan peradangan yang mendorong resistensi insulin, yang dapat menyebabkan pradiabetes atau diabetes tipe 2.

Sirup maple murni adalah pilihan yang lebih baik daripada sirup pancake, tetapi masih tinggi gula, yang menambah kalori kosong pada makanan.

Menurut American Heart Association, kebanyakan orang mengonsumsi 2-3 kali batas atas harian yang direkomendasikan untuk tambahan gula.

3. Margarin

Roti bakar yang diberi margarin merupakan pilihan sarapan karena tidak mengandung lemak jenuh atau gula.

Namun, ini sebenarnya sarapan yang tidak sehat karena dua alasan.

Pertama, tepung dalam roti halus, memberi Anda sedikit nutrisi dan sedikit serat.

Pasalnya, makanan tinggi karbohidrat olahan dan serat rendah, dapat melonjakkan kadar gula darah sangat cepat.

Gula darah yang meningkat menyebabkan rasa lapar kembali sehingga Anda makan lebih banyak pada makan berikutnya sehingga berat badan bertambah.

Kedua, kebanyakan margarin mengandung lemak trans, jenis lemak paling tidak sehat yang bisa Anda makan.

Baca Juga: Meninggal Dunia Akibat Serangan Jantung, Ayah Nindy Ayunda Sempat Tergeletak Lemas Usai Makan Bersama Keluarga

Produsen makanan membuat lemak trans dengan menambahkan hidrogen ke minyak nabati agar tampak lebih seperti lemak jenuh, padat pada suhu kamar.

Sementara penelitian belum menunjukkan lemak jenuh menyebabkan kerusakan, lemak trans jelas buruk bagi Anda.

Ada sejumlah besar bukti bahwa lemak trans dapat meningkatkan radang dan meningkatkan risiko penyakit Anda.

Juga perlu diingat bahwa margarin dapat diberi label "bebas lemak trans" tetapi tetap masih mengandung lemak trans, asalkan kurang dari 0,5 gram per sajian.

4. Muffin

Muffin terbuat dari tepung olahan, minyak sayur, telur, dan gula. Satu-satunya bahan sehat dalam pembuatan muffin adalah telur.

Selain itu, muffin yang dijual secara komersial seringkali sangat besar.

Ukuran muffin yang kian besar dalam 30 tahu terakhir ini diyakini memainkan peran utama dalam epidemi obesitas.

Terkadang muffin diberi gula tambahan, atau diisi dengan keping cokelat atau buah kering, sehingga makin menambah gula dan kalori.

Baca Juga: Bombom Bidadari Meninggal Di Usia Muda Karena Serangan Jantung, Makanan Enak dan Gurih Ini Tanpa Sadar Jadi Penyebabnya!

5. Jus buah

Jus buah adalah salah satu pilihan terburuk yang bisa Anda buat jika berusaha menghindari rasa lapar, penambahan berat badan, dan penyakit kronis.

Beberapa jus buah di pasaran sebenarnya mengandung jus sangat sedikit dan dimaniskan dengan gula atau sirup jagung fruktosa tinggi.

Kadar gula yang tinggi meningkatkan risiko obesitas, sindrom metabolik, diabetes tipe 2 dan penyakit lainnya.

Bahkan jus buah 100 persen pun mengandung banyak gula.

Mengonsumsi jus buah dalam jumlah besar dapat memiliki efek yang sama pada berat badan dan kesehatan Anda seperti meminum minuman yang dimaniskan dengan gula.

Minum jus buah menyebabkan gula darah Anda naik dengan sangat cepat karena tidak ada lemak atau serat yang memperlambat penyerapan.

Lonjakan insulin yang dihasilkan dan penurunan gula darah dapat membuat Anda merasa lelah, gemetar dan lapar. 

Baca Juga: Tidak Hanya Lezat #SahabatBuah Harus Tahu Manfaat Fantastis Buah Pir, Bisa Cegah Serangan jantung!