Mengulik Asal-usul Se'i, Kuliner Khas Timor yang Kini Menjamur di Indonesia

By Idam Rosyda, Minggu, 19 November 2023 | 16:25 WIB
Se'i, hidangan khas Timor yang kini banyak dijual di berbagai wilayah di Indonesia (DOK. FACEBOOK KOKKA SIKKA SEI SAPI)

SajianSedap.com - Beberapa tahun bekalangan kuliner Se'i jadi salah satu hidangan yang cukup populer.

Beberapa artis bahkan membuka restoran dengan mengusung hidangan Se'i sebagai menu utamanya.

Se'i sendiri merupakan salah satu jenis olahan daging yang dimasak dan dimatangkan dengan cara diasap.

Kuliner ini merupakan kulier dari wilayah Nusa Tenggara Timur.

Se'i bahkan menjadi salah satu wairsan budaya takbenda Indonesia loh.

Olahan daging satu ini pada awalnya berasal dari daging rusa.

Namun lama kelamaan daging rusa menjadi langka.

Daging pun diganti dengan daging babi atau sapi.

Asal-usul Sajian Daging Se'i

Bahkan kini Se'i ikan juga begitu populer.

Melansir dari Indonesia.go.id, "Sei" mengacu pada potongan daging tipis yang dipotong memanjang.

Hidangan ini merupakan hidangan khas Pulau Timor.

Baca Juga: Kelamaan Kalau Cuma Ditungguin, Ternyata Ada Trik Mencairkan Daging Ayam Beku yang Lebih Cepat Pakai Bahan Ini!

Daging babi banyak digunakan di daerah asalnya.

Ketika jajanan ini mulai populer di daerah lain, pedagang Se'i menggantinya dengan daging sapi.

Asalkan menggunakan teknik dan persiapan memasak yang sama untuk menjaga rasa aslinya.

Pengolahan daging Se'i dilakukan dengan teknik memasak tradisional yang digunakan oleh masyarakat Moro, masyarakat Kepulauan Timor, khususnya wilayah Timor Barat dan Timor Tengah Selatan.

Se'i menggunakan teknik mematangkan daging dengan menggunakan arang yang diletakkan jauh dari tempat pemanggangannya.

Jarak antara tempat meletakkan daging dengan arang, bahkan bisa sampai dua meter.

Hal ini agar asap tidak meresap ke daging dan memengaruhi rasa daging.

Suku Molo yang tinggal di Pegunungan Mutih, wilayah Timor Tengah Selatan, melakukan se'i dengan meletakkan daging di atas bara tanpa asap sama sekali.

Tungku untuk menyalakan bara api terpisah dengan tempat mematangkan daging.

Bara api harus terus menyala tanpa dikipas agar tidak menghasilkan asap.

Memasaknya bisa berjam-jam bahkan sampai berhari-hari.

Baca Juga: Ternyata Ini 5 Cara Ampuh Hilangkan Bau Prengus Daging Kambing, Pedagang Sate Belum Tentu Tahu!

Supaya bara pada arang awet, Suku Molo menggunakan kayu kosambi yang tebal dan besar.

Mereka juga menggunakan daun kosambi sebagai penutup daging agar matang sempurna.

Daun kosambi berfungsi sebagai penahan panas saat daging sedang disei sekaligus menjaga rasa dan warna asli daging agar tetap merah.

Se'i yang asli juga tidak menggunakan garam.

Pasalnya, Suku Molo sebagai orang pegunungan tidak mengenal garam.

Garam dibawa oleh orang pesisir.

Oleh karena itu, di Molo, se'i dibuat tawar.

Daging se'i ini dijadikan persembahan untuk para dewa bagi suku-suku di Timor.Rephrase

Gaya memasak ini menyebar dan akhirnya menyebar ke seluruh Kepulauan Timor, Flores, dan seluruh NTT.

Bahkan kini teknik memaska ini pun diadaptasi oleh berbagai resto Se'i yan kini tersebar di Indonesia.

Nah apakah Sase Lovers sudah pernah makan Se'i.

Tentunya bisa jadi terdapat perbedaan dari olahan Se'i dengan wilayah asalnya.

Namun hal ini justru menjadi keragaman yang membuat makanan Se'i semakin dikenal.

Baca Juga: Jangan Salah Beli, Ini Bedanya Sandung Lamur, Koyor dan Tetelan, Banyak Ibu Rumah Tangga yang Masih Belum Tahu