SajianSedap.com - Lebaran biasanya identik dengan hidangan berupa opor ayam yang dipadukan dengan ketupat atau lontong.
Ditambah dengan sambal goreng dan rendang, paduan makanan ini akan nikmat disantap saat hari raya.
Namun ada satu masalah yang sering muncul saat lebaran.
SSebagain besar orang akan cenderung memasak lebih banyak saat hari raya tiba.
Hal ini tentu bisa terbuang percuma jika tersisa, apalagi opor termasuk hidangan yang mudah basi.
Kandungan santannya bisa cepat basi, jika tidak disimpan dengan tepat.
Agar hal ini tidak terjadi, seorang chef hotel bocorkan cara menyimpan opor ayam supaya tidak mudah basi.
Bagaimana caranya?
Berikut ulasan lengkapnya agar Anda bisa mencobanya di rumah.
Baca Juga: Garang Asem Ayam Recipe, Soul-Satisfying Food That Warm You up on Cold Nights
Cara Simpan Opor Ayam agar Tidak Cepat Basi
Corporate Chef Parador Hotels & Resorts Gatot Susanto memberikan beberapa tips untuk menyimpan opor ayam agar tidak mudah basi.
"Kalau mau menyimpan makanan bersantan itu didinginkan dulu sampai dingin banget, jangan sampai kesentuh tangan, lalu simpan dalam plastik," kata Gatot dikutip dari Kompas.com.
Berikut cara simpan dan hangatkan opor ayam agar tidak mudah basi:
1. Pisahkan ayam dengan kuah opor
Sebaiknya pisahkan juga ayam dengan kuah opor.
Simpan keduanya dalam wadah yang berbeda.
Pemisahan kuah opor dan ayam ini bertujuan agar keduanya bisa matang merata ketika nanti dihangatkan.
Jika disimpan dalam wadah yang sama, ada potensi ayam belum akan matang merata ketika dipanaskan nanti.
Sementara santan dalam kuahnya sudah lebih dulu meleleh dan matang.
Jadi jika Anda memasak hidangan dalam kuali besar, jangan langsung dihidangkan semua.
2. Simpan di kulkas atau freezer
Simpan opor ayam di dalam kulkas bagian chiller.
Opor ayam bisa awet selama sekitar tiga hari, dengan catatan tutup kulkas tidak sering dibuka tutup agar suhu di dalamnya stabil.
Jika ingin opor ayam awet lebih dari tiga hari, kamu bisa menyimpannya di bagian freezer.
Artikel akan berlanjut setelah video berikut ini:
Opor ayam bisa bertahan jauh lebih lama.
3. Taruh dalam plastik rapat
“Kalau memang agak lama mau dimakan, masukkan ke dalam wadah atau plastik,” ujar Gatot.
Gunakan plastik yang tipis agar proses pembekuannya cepat.
Jangan gunakan plastik yang terlalu tebal.
Pastikan juga wadah plastik untuk opor tertutup sangat rapat.
Gunanya agar tidak terkontaminasi dengan aroma lain dari produk yang disimpan dalam kulkas.
4. Jangan tersentuh tangan
Tanganmu biasanya membawa cukup banyak bakteri, sehingga penting untuk tidak menyentuh opor ayam langsung dengan tangan.
Gunakan sendok bersih dan lapisi lagi tangan dengan sarung tangan plastik.
Bakteri yang menempel dari tangan nantinya bisa membuat opor ayam cepat basi.
Lantas setelah disimpan, bagaimana cara memanaskan opor ayam yang baik dan benar?
5. Jangan langsung dipanaskan
Menurut Gatot, jangan langsung panaskan opor ayam yang baru dikeluarkan dari kulkas atau freezer langsung di atas kompor.
Jika opor disimpan di dalam chiller maka keluarkan dulu dari kulkas, dan letakkan di suhu ruangan.
Jika suhu opor ayam sudah tidak terlalu dingin, baru panaskan opor di atas kompor.
Jika opor ayam disimpan di dalam freezer, maka pindahkan dulu opor ke bagian chiller.
Setelah mulai meleleh, baru pindahkan ke suhu ruang hingga suhunya tidak terlalu dingin. Baru setelah itu panaskan opor di atas kompor.
Jika kamu langsung melelehkan opor ayam dari freezer ke suhu ruangan, maka santan akan rentan mengalami kerusakan.
Hal ini terjadi karena perubahan suhu yang drastis.
6. Panaskan dengan api kecil
Untuk tahap memanaskan opor, sebaiknya panaskan dengan api kecil.
Jangan lupa untuk terus mengaduk opor selama proses pemanasan.
“Kalau pakai api besar terus nanti santannya akan pecah,” pungkas Gatot.
Nah itulah tips menyimpan opor ayam agar tidak cepat basi saat hari raya nanti.
Jika informasi ini bermanfaat bagikan dengan roang tersayang dan tetangga Anda.
Selamat mencoba!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 6 Cara Simpan dan Hangatkan Opor Ayam agar Tidak Basi
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Idam Rosyda |
KOMENTAR